Kalbefarma - Anak yang banyak makan makanan jajanan lebih berisiko menderita hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi dan faktor risiko lain yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, hasil penelitian terbaru.
Bila saat ini belum tampak gejalanya, kemungkinannya akan tampak saat mereka usia dewasa, kata Karen Olson, seorang peneliti yang mempresentasikan hasil penelitiannya 14 November 2005 pada American Heart Association's Scientific Sessions 2005 di Dallas.
Dr. Lawrence Appel, seorang profesor pada Universitas Johns Hopkins Baltimore, menambahkan saat kita makan makanan jajanan, kita kehilangan kontrol nutrisi.
Namun makan makanan jajanan hanya sebagai salah satu gambaran saja, Appel mengatakan. Apabila kombinasi makanan yang setiap hari kita makan kurang baik, makanan yang berasal dari dalam ataupun dari luar rumah, secara jelas meningkatkan masalah kesehatan yang besar dimasa yang akan datang, menurutnya.
Orang dewasa dan anak-anak obesitas menjadi problem kesehatan masyarakat di US dan makin bertambah terutama di negara-negara berkembang.
Bukan berita baru bahwa obesitas berhubungan dengan gangguan kesehatan terbesar di US, kata Olson, seorang executive director pada Cardiovascular Research dan Educatio Foundation di Wausau, Wisc. Jika tidak segera diatasi, para ahli yakin hal ini akan segera mengalahkan tembakau yang merupakan penyebab utama kasus kematian di dunia.
Dilakukan penelitian secara acak terhadap 621 anak berusia 5, 8 dan 11 tahun, yang melibatkan data berat badan, tinggi badan, diet dan kebiasaan olahraga.
Mereka dibagi menjadi dua kelampok. yaitu mereka yang makan makanan jajanan empat kali atau lebih dalam satu minggu dan mereka yang makan makanan jajanan kurang dari empat kali dalam satu minggu.
Sebanyak 20% anak-anak mengatakan mereka jajan 4 kali atau lebih dalam satu minggu. Mereka yang berusia 13 tahun, 37% lebih sering makan makanan jajanan, hal ini diduga karena pada usia tersebut mereka sudah mampu untuk membeli makanan tanpa dibantu, kata Oslan.
Makanan jajanan umumnya mengandung tinggi zat tepung, gula, garam, lemak dan kolesterol, hal ini yang menyebabkan risiko tinggi terjadinya hipertensi, Diabetes mellitus ataupun penyakit lain yang berhubungan dengan penyakit jantung.
artikel-kesehatan.blogspot.com